Organ V perempuan sering kali mengeluarkan bau tak sedap. Bau pada V sebenarnya adalah sesuatu yang wajar. Namun, bau yang tidak biasa, persisten, dan kuat patut diwaspadai.




V Wanita dapat mengeluarkan beragam bau yang berbeda pada tiap orang. Kemungkinan bau ini berasal dari siklus bulanan, kebersihan, atau bau alami dari V itu sendiri.

Berikut beberapa hal yang dapat menyebabkan V mengeluarkan bau.



1. Fermentasi
V dapat mengeluarkan aroma asam yang tajam seperti hasil dari fermentasi. Aromanya mirip seperti bau yogurt atau roti busuk. Dikutip dari Healthline, bau ini disebabkan karena dominasi bakteri baik di V yang sehat yaitu Lactobacilli, sama dengan bakteri pada makanan fermentasi.

Bau ini disebabkan karena tingkat keasaman atau pH miss V berada antara 3,8 hingga 4,5. 

"Bakteri Lactobacilli menjaga V tetap asam. Ini melindungi terhadap pertumbuhan berlebih dari jenis bakteri jahat," kata dokter ahli kesehatan perempuan Mary Jane Minkin.

2. Tembaga

V juga bisa mengeluarkan bau tembaga atau seperti bau pada uang logam. Bau ini dapat disebabkan oleh darah dan juga hubungan seks.

Bau tembaga karena darah biasanya muncul selama bulanan. Pasalnya, darah mengandung zat besi sehingga memunculkan aroma tembaga. Hubungan seks yang kuat juga dapat menimbulkan pendarahan ringan sehingga membuat V mengeluarkan bau tembaga.

Aroma ini tak perlu dikhawatirkan karena akan hilang dengan sendirinya. Namun, saat aroma tak kunjung hilang ,bahkan saat bulanan usai, Anda patut curiga dan menghubungi dokter.


3. Manis

Bau yang manis ibarat gula juga tak perlu dikhawatirkan. Bau ini disebabkan oleh bakteri. Tingkat pH di miss V sering kali berubah karena bakteri yang juga ikut berubah. Perubahan inilah yang menyebabkan V berbau agak manis.

4. Bahan kimia

Bau bahan kimia mirip dengan bahan pemutih atau amonia juga bisa muncul pada miss V. Jika V mengeluarkan bau seperti ini, Anda mesti memeriksakannya ke dokter.

Biasanya bau ini disebabkan urine yang mengandung amonia atau urea. Penumpukan urine pada pakaian dalam di sekitar vulva dapat menimbulkan bau ini. Urine yang berbau amonia merupakan tanda dehidrasi.

Bau bahan kimia juga mungkin disebabkan oleh bakteri vaginosis atau infeksi. Gejala yang timbul biasanya disertai dengan bau busuk, amis, V seperti terbakar saat buang air kecil, dan gatal-gatal.

5. Aroma kuat terpanggang

Beberapa orang juga melaporkan bau yang kuat dan kadang seperti hasil pembakaran. Ini disebabkan oleh faktor stres emosional yang membuat kelenjar keringat yakni apokrin dan ekrin bekerja lebih keras.

Kelenjar ini menghasilkan cairan seperti susu. Saat berhubungan dengan bakteri di V , cairan ini menghasilkan bau yang menyengat.


6. Amis

Bau amis seperti ikan busuk juga dapat terjadi pada miss V. Ini terjadi akibat infeksi bakteri vaginosis dan juga trichomoniasis atau infeksi menular seksual. Penyakit ini dapat disembuhkan antibiotik.

Dalam kasus yang jarang, bau amis juga dapat menjadi pertanda kondisi yang serius.

7. Busuk

Bau busuk yang membuat hidung mengernyit-- seperti ada organisme yang mati--menandakan adanya sesuatu di dalam miss V. Misalnya saja potongan tampon yang tersisa.

Secara tidak sengaja membiarkan tampon berhari-hari di dalam V dapat membuat miss V mengeluarkan bau.

Pada dasarnya, bau V yang tidak normal seharusnya mudah dikenali. Segera hubungi dokter jika bau pada V disertai dengan gatal, rasa terbakar, sakit saat berhubungan seks, keluar cairan, dan pendarahan yang tidak terkait bulanan.